Rabu, 17 Oktober 2012

Makalah PromKes



MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Tentang

METODE & MEDIA PEMBELAJARAN PROMKES






Disusun Oleh :

 KELOMPOK 2

   
   Andes Basauli Simbolon
  .  Embar Wati
3.     Novianti
4.     Dwi Kuncoro
5.     Eka Sugandi
6.     Winston Therensius



DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

T.A  2012/2013






KATA PENGANTAR


Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penyusun dapat menyusun makalah dengan judul ”METODE & MEDIA PEMBELAJARAN PROMKES. Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas modul PromKes I.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penyusun banyak  menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan  referensi dan keterbatasan penyusun sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penyusun, maka penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, yaitu :
ü  Dose pembimbing PromKes.
ü  Teman-teman kelompok 2.
Sebagai manusia, penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Amin.



                                                                                                




                                                                                                           Jakarta, 21 September 2012







                                                                                                                    Penyusun,




ii




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iii

BAB I              PENDAHULUAN
1.1.Latar  Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2.Rumusan Masalah   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.3.Tujuan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.4.Sistematika Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
                 
BAB II                        PEMBAHASAN
                        2.1. Metode Pembelajaran Promosi Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
                        1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
                        2. Metode Pendidikan Kelompok . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
                  3.  Metode Pendidikan Massa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
                        4. Tujuan Metode Yang Digunakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
                      
                        2.2. MEDIA PEMBELAJARAN PROMOSI KESEHATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
                        A. Pengertian Media Promosi Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
                        B. Jenis Media Pembelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
                        C. Tujuan Media Pembelajaran PromKes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
            D. Penggolongan Media Pembelajaran PromKes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
            E. Karateristik Media Pembelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
           
BAB III           PENUTUP
                        3.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13
                        3.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                      iii






BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
 Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kpd masyarakat, kelompok atau individu. Suatu proses promosi kesehatan yg menuju tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual.
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan,dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Status kesehatan akantercapai secara optimal, jika keempat faktor secara bersama-sama memiliki kondisi yangoptimal pula.
Istilah dan pengertian promosi kesehatan adalah merupakan pengembangan dariistilah pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti : Pendidikan Kesehatan, PenyuluhanKesehatan, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Promosi kesehatan/pendidikankesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang bergerak bukan hanya dalam proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentangkesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa Saja tentang Metode Pembelajaran Promosi Kesehatan ?
2.      Apa Saja Media Pembelajaran Promosi Kesehatan

1.3.Tujuan Masalah
1.      Mengetahui tentang Metode Pembelajaran PromKes.
2.      Mengetahui tentang Media Pembelajaran PromKes.

1.4.Sistematika Masalah
BAB I              : Pendahuluan
1.      Latar Belakang
2.      Rumusan Masalah
3.      Tujuan Masalah
4.      Sistematika Masalah
BAB II             : Pembahasan
1.      Metode Pembelajaran PromKes
2.      Media Pembelajaran PromKes
BAB III            : Penutup
Kesimpulan dan Saran





BAB II
PEMBAHASAN
2.1. METODE PEMBELAJARAN PROMOSI KESEHATAN
Tersedia banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk mamaksimalkan hasil.
Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat metode: ceramah dan tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye, petisi/resolusi, dan lain-lain.
Sedangkan advokasi, dapat dilakukan dengan pilihan metode: seminar, lobi dialog, negosiasi, debat, petisi/resolusi, mobilisasi, dan lain-lain.

1.      Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Setiap orang memiliki masalah atau alas an yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk pendekatannya :                                                           
a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and counceling)
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien dengan petugas dan setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.
b. Wawancara (interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat tentang informasi yang diberikan (prubahan perilaku ynag diharapkan).
2.   Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pada kelompok,yang harus diperhatikan adalah besarnya kelompok sasaran dan tingkat pendidikan formalnya. Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi efektifitas metode yang digunakan.
a. Kelompok besar
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus menyiapkan dan menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi pasif dan kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama.
2) Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan formal menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi)dari suatu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan penerima informasi, biasanya untuk mengatasi masalah. Metode ini mendorong penerima informasi berpikir kritis, mengekspresikan pendapatnya secara bebas, menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan masalah bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama. 
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut : 
a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. 
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas. 
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara. 
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000) 
2) Curah pendapat (Brain storming)
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari peserta.
3) Bola salju (snow balling)
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan menjadi kelompok yang lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih besar.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah kemudian kesepakatan di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian di diskusikan untuk diambil kesimpulan.
5) Memainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan.
6) Permainan simulasi (simulation game)
Merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.

3. Metode Pendidikan Massa
Metode ini untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sasaran pendidikan pada metode ini bersifat umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial, ekonomi dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh massa tersebut. Metode ini bertujuan untuk mengguagah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi. Metode ini biasanya bersifat tidak langsung.
a. Ceramah umum (public speaking)
b. Pidato/diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televisi
e. Menggunakan media surat kabar
f. Bill board

Berikut ini merupakan contoh menentukan metode promosi kesehatan yang digunakan sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan promosi kesehatannya :
4. Tujuan Metode Yang Digunakan
·         Untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan ceramah, kerja kelompok, mass media, seminar, kampanye. 
·         Menambah pengetahuan
·         Menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group teaching. 
Self-empowering
·         Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan (training), simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching method.
·         Mengubah kebiasaan
·         Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training, metode debat.
·         Mengubah lingkungan Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan.
Metode-metode yang disebutkan di atas hanyalah beberapa dari banyak metode lainnya. Metode-metode tersebut dapat digabung atau dimodifikasi oleh tim promosi kesehatan disesuaikan dengan penerima pean dan sarananya. Selain itu, metode yang digunakan juga disesuaikan dengan tujuan dari promosi kesehatan yang dilaksanakan.



2.2. MEDIA PEMBELAJARAN PROMOSI KESEHATAN
A. Pengertian Media Promosi Kesehatan
Kata “media” berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti “tengah”,”peramana”atau”pengantar”jika diartikan secara harfiah dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Berkaitan dengan pengertian media, Azhar Arsyad dalam bukunya “ Media Pembelajaran” mengutip dari beberapa ahli yaitu sbb :
1.      GERLACH & Ely, 1971 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi sehingga membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
2.      AECT ( Association Of Education and Communication Technology, 1977 ) media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi /mediator.
3.      Heinich,dkk, 1982 mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi Tv, film, radio, rekaman, audio, gambar yang diproyeksikan , bahan-bahan cetak dan sejanisnya adalah media komunikasi.
4.      Education Association mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan ,dilihat,didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instructional.
5.      Media pembelajaran atau media pendidikan adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk media pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya (Rossi & Breidle, 1966: 3)
6.       Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969)
7.      Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs, 1970)
Dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya semua pendapat tersebut memposisikan media sebagai suatu alat atau sejenisnya yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran, dimana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
 Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itumelaluimedia cetak, elektronika danmedia luar ruang, sehingga sasaran dapatmeningkat pengetahuannya yang akhirnya dapat berubah perilaku ke arah positif terhadap kesehatan. (Soekidjo:2005).
B. Jenis Media Pembelajaran
Ada tiga unsur pokok Media pembelajaran, yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis, dan simbol. ada 4 klasifikasi media pembelajaran, yaitu:
1.      Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe.
2.      Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya; phonograph record,transkripsi electris, radio, rekaman pada tape recorder.
3.      Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan, misalnya; model, spicemens, bak pasir, peta elektris, koleksi diorama.
4.      Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka, dan lingkungan.


C. Tujuan Media Pembelajaran PromKes
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Tujuan media promosi kesehatan:
• Media dapat mempermudah penyampaian informasi
• Media dapat menghindari kesalahan persepsi
• Dapat memperjelas informasi
• Media dapat mempermudah pengertian
• Mengurangi komunikasi yang verbalistik
• Dapatmenampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap mata
• Memperlancar komunikasi

D. Penggolongan Media Pembelajaran PromKes
1.      Berdasarakan bentuk umum penggunaan
a. Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, leaflet majalah, buletin, tabloid dll
b. Bahan peragaan : poster tunggal, poster seri, flip chart, transparansi, slide, film dll

2.      . Berdasarkan cara produksi
a.       Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan–pesan visual. Pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Contoh : Poster, Leaflet, Brosur, Majalah, Surat Kabar, Lembar Balik, Stiker, Pamflet. Fungsi Utama : Memberi Informasi dan Menghibur. 
ü  Kelebihan: Tahan lama, Mencakup banyak orang, Biaya tidak terlalu tinggi, Tidak perlu energi listrik, Dapat dibawa, Mempermudah pemahaman, Meningkatkan gairah belajar.
ü  Kelemahan : Tidak dapat mensimulasi efek suara dan efek gerak, Mudah terlipat

b.      Media elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Contoh : Televisi, Radio, Film, Kaset, CD, VCD, DVD, Slide Show, CD Interactive, dan lain-lain.
ü  Kelebihan: Sudah dikenal masyarakat, Melibatkan semua panca indra, Lebihmudah dipahami, Lebihmenarik karena ada suara & gambar, Bertatap muka penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relatif lebih besar / luas, Sebagai alat diskusi dapat diulang-ulang.
ü  Kelemahan: Biaya lebih tinggi, Sedikit rumit, Memerlukan energi listrik, Diperlukan alat canggih dalamproses produksi, Perlu persiapan yang matang, Peralatan yang selalu berkembang& berubah, Perlu ketrampilan penyimpanan, Perlu ketrampilan dalam pengoperasian.
c.        Media luar ruang yaitu suatu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umummelalui media cetak dan elektronik secara statis . Contoh : Papan Reklame, Spanduk, Pameran, Banner, TV Layar Lebar, dan lain-lain.
ü  Kelebihan: Sebagai informasi umumdan hiburan, Melibatkan semua panca indra, Lebihmenarik karena ada suara dan gambar, Adanya tatapmuka, Penyajian dapat dikendalikan, Jangkauan relatif lebih luas
ü  Kelemahan: Biaya lebih tinggi, Sedikit rumit, Ada yang memerlukan listrik dan atau alat canggih, Perlu kesiapan yang matang, Peralatan yang selalu berkembang dan berubah, Perlu ketrampilan penyimpanan.
Penggunaan media pembelajaran adalah  merupakan komponen instruksional dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Dalam perkembangannya kemudian penggunaan media pembelajaran menjadi semakin penting. Sementara disisi lain jenis media pembelajaran mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut jenis media yang dapat dipergunakan dalam proses belajar mengajar semakin beragam. Jenis media pembelajaran yang dapat digunakan tersebut baik yang berbentuk visual maupun audio visual.

3.      Dilihat dari jenisnya, media dapat dibagi 3 bagian, yaitu :
a.       Media auditif yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b.       Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media visual adalah: film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
c.        Media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
Media audio visual dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
1.      Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diamseperti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara.
2.      Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsure-unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. Pembagian lain dari media ini adalah :
ü  Audiovisual murni yaitu : baik unsur suara maupun gambar berasal dari suatu sumber seperti film, video cassette.
ü  Audiovisual tidak murni, yaitu : unsur suara dan unsure gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya : film bingkai suarayang unsure gambarny bersumber dari slides proyektor.
E. Karateristik Media Pembelajaran
Karateristik media pembelajaran ada ada 3 bagian yaitu media grafis, media tiga dimensi dan media proyeksi.
A.    Media Grafis (Grafika)
ü  Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
a.       Yang termasuk media grafis antara lain :
1.      Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol.
2.      Diagram,  yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
3.      Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
4.      Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
5.      Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
6.      Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
7.      Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.

b.      Kelebihan Media Grafis adalah:
1.      Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.      Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3.      Pembuatannya mudah dan harganya murah.

c.       Kelemahan Media Grafis adalah:
1.      Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2.      Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
Media cetakan dan grafis di dalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa).

Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol yang mengandung harti disebut ”Media Grafis”. Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini tidak termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya.
Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1)         Diagram
ü  Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbale balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
ü  Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
ü  Media grafis adalah media yang digunakan yang berusaha memadukan antara kata-kata dengan gambar. Dalam bahasa Yunani Grafikos berarti melukiskan atau menggambarkan garis-garis. Media tersebut terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1.      Bagan adalah kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk memfisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan.
2.      Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis.
3.      Grafik adalah penyajian data berangka yang memuat nilai informasi yang berfaedah dan menggambarkan  hubungan penting dari suatu data. Jenis grafik terdiri dari grafik batang , grafik garis, grafik gambar, dan grafik pencar.
4.      Poster adalah kombinasi  visual dari rancangan yang kuat  dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat.
5.      Kartun adalah penggambaran secara sederhana dalam bentuk lukisan dan karikatur tentang orang, gagasan atau situasi  untuk mempengaruhi opini masyarakat.
6.      Komik adalah merupakan suatu rangkaian cerita yang bergambar yan dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca.
Dari beberapa jenis media grafis tersebut diatas maka dalam proses belajar mengajar dapat dipilih dengan menyesuaikan dengan jenis dan metode pembelajaran yang digunakan. Hal tersebut diharapkan dapat mempertinggi dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan.

B.     Media Tiga Dimensi
Salah satu bentuk media pembelajaran yang termasuk dalam kategori tiga dimensi adalah benda-benda asli, atau wujud kenyataan kondisi yang sebenarnya. Dari segi efektivitas pengajaran, penggunaan benda sebenarnya sebagai media pembelajaran dapat memberikan urunan yang cukup berarti, terutama dari pemerolehan pengalaman yang bersifat langsung dan kongkrit. Karena segala peristiwa yang terungkap di dalam jalinan interaksi dengan media sebenarnya tersebut, cukuplah untuk mendapatkan peng-alaman langsung, lengkap dan kesan yang mendalam dari apa yang dipelajari, tepatlah apabila kita belajar melalui benda-benda atau keadaan yang sebenarnya. Ada yang menyebut media ini sebagai alat peraga langsung.
Ada dua istilah untuk menggolongkan benda sebenarnya (real things), yaitu obyek (object) dan benda atau barang contoh (specimen). Benda asli disebut obyek dimaksudkan untuk semua benda yang masih asli, alami seperti dimana ia hidup dan berada.Untuk mempelajari obyek, kita dapat menyelenggarakan widya wisata, sehingga bertemu dengan benda-benda asli dimana ia seharusnya berada. Sedangkan specimen atau bendaatau barang contoh dimaksudkan untuk benda-benda asli atau sebagian dari benda-benda asli yang digunakan sebagai contoh. Jadi specimen pun juga benda asli yang mewakili benda aslinya yang sebenarnya berjumlah sangat banyak atau benda aslinya berukuran sangat besar atau luas atau utuh, sedangkan specimen sebagi-an kecil dari padanya atau ia hanya mewakili jenisnya saja.
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar adalah media boneka atau model dalam bentuk lain. Model adalah merupakan tiruan tiga dimensional dari beberapa obyek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil  atau sangat langka dan sulit dijangkau. Oleh sebab itu model sangat efektif untuk  megkomunikasikan hakikat dari berbagai benda  baik dalam bentuk/karakteristik luar maupun karakteristik bagian dalam benda tertentu.
Selain media tiga dimensi juga dikenal media dua dimensi. Salah satu media dua dimensi yang paling dikenal dalam masyarakat adalah gambar fotografi. Gambar fotografi sebagai media pembelajaran sangat dikenal karena penggunaan mudah serta biaya yang tidak terlalu tinggi. Beberapa kriteria gambar fotografi antara lain:
1)      Bersifat dua dimensi, sehingga perlu penambahan dampak tiga dimensional kepada bentuk dan kesan kedalam (depth) yang jelas.
2)      Bersifat diam (still picture), sehingga amat sesuai untuk mengungkapkan fakta dan peristiwa yang bersipat aktual
3)      Bersifat rekaman fakta, sehingga cocok sekali untuk tujuan pembelajaran yang mengungkapkan rincian fotografis yang memerlukan kecermatan pengamatan atau penelitian.
4)      Bersifat still-life, berkesan hidup, dengan demikian media ini memerlukan sentuhan artistik seperti komposisi, keseimbangan titik perhatian, pewarnaan serta kualitas teknik yang memadai.       


C.    Media Proyeksi
Media proyeksi adalah merupakan media yang juga sering digunakan dalam proses belajar mengajar. Beberapa jenis media proyeksi yang umum digunakan adalah:
1)         Over head Projector atau OHP adalah merupakan jenis perangkat keras  berupa perangkat oudivisual sederhana yang terdiri dari  sebah kotak dengan bagian atas sebagai landasan luas untuk meletakkan materi yang dibawakan. Cahaya yang kuat kemudian memproyeksikan materi tersebut yang dibuat dalam lkertas transparan sebagai media proyeksi.
2)         Slide dan film strip adalah gambar dalam bentuk positif karya fotografi atau dengan tangan sendiri. Film strip dan slide hampir sama, yang membedakan hanya media yang digunakan. Jika slide terpisah semetara films strip bersambung seperti film dan biasanya disertai dengan suara.

D.    Media Lingkungan
Lingkungan juga sebagai media dan sumber belajar para siswa dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran untuk memperkaya bahan dan kegiatan belajar siswa di sekolah. Prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar ditempuh melalui beberapa cara antara lain survey, berkemah, karyawisata pendidikan, praktek lapangan, pelayanan pada masyarakat,manusia sumber. Ada tiga macam lingkungan belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan.
Agar penggunaan lingkungan sebagai media dan sumber belajar berhasil baik hendaknya dipersiapkan secara saksama melalui tiga tahapan kegiatan yakni tahap persiapan ,pelaksanaan dan tindak lanjut. Dalam setiap tahapan di atas hendaknya dilibatkan guru dan siswa sehingga semua kegiatan belajar dan pemanfaatan lingkungan belajar menjadi tanggung jawab para siswa itu sendiri, dan guru menjadi fasilitator.
Masih banyak orang beranggapan bahwa media pembelajaran selalu terkait dengan teknologi tinggi, elektronika, digital dan biaya mahal contohnya yang kita kenal sebagai media pembelajaran adalah media cetak, Transparansi, Audio, Slide Suara, Video, Multimedia Interaktif, E-learning. Namun sesungguhnya hal tersebut merupakan pemikiran yang sempit dalam memaknai arti dari sebuah media pembelajaran.

 E.     Kriteria Memilih media Pembelajaran
Dalam awal perkembangannya, media memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru (teaching aids). Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
 Dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, misalnya dalam teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini, media pembelajaran memiliki posisi sentral dalam proses belajar dan bukan semata-mata sebagai alat bantu. Media adalah bagian integral dari proses belajar mengajar. Dalam posisi seperti ini, penggunaan media pembelajaran dikaitkan dengan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media, yang mungkin tidak mampu dilakukan oleh guru (atau guru melakukannya kurang efisien).
Dengan kata lain, bahwa posisi guru sebagai fasilitator dan media memiliki posisi sebagai sumber belajar yang menyangkut keseluruhan lingkungan di sekitar pembelajar.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media adalah tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa, jenis rangsangan belajar yang diinginkan, keadaan latar belakang dan lingkungan siswa, situasi kondisi setempat dan luas jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus diterjemahkan dalam norma/kriteria keputusan pemilihan. 
Dalam hal ini Dick dan Carey menyebutkan bahwa disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu : pertama, ketersedian sumber setempat yaitu apabila media yang bersangkutan tidak terdapat sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri. Kedua, apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, dan fasilitasnya. Ketiga, adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama artinya bias digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada di sekitarnya dan kapanpun serta mudah di bawa atau dipindahkan. Faktor keempat, adalah efektifitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang, sebab ada jenis media yang biaya produksinya mahal (contohnya program film bingkai) tetapi dapat dipakai berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang.
Sumanto menjelaskan beberapa kriteria  dalam memilih media  untuk kepentingan pembelajaran yaitu bahwa dalam memilih media pembelajaran harus memperhatikan kriteria berikut yaitu;
(a) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran,
(b) dukungannya terhadap isi bahan pelajaran,
(c) kemudahan memperoleh media,
(d) keterampilan guru menggunakannya,
(e) tersedia waktu untuk menggunakannya, dan
(f) sesuai dengan taraf fikir siswa.
Selain kriteria tersebut di atas Suryosubroto mengemukakan bahwa kriteria memilih media pembelajaran juga harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu,
ü  media tersebut praktis,
ü  Luwes,
ü  Bertahan,
ü  Memiliki mutu teknis.
Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar haruslah memiliki kualitas dan mutu yang baik meskipun media tersebut adalah merupakan hasil karya guru sendiri, nilainya tidak mahal, sederhana dan seterusnya. Karena dalam pemilihan media pembelajaran tidak perlu dipaksakan, karena media pengajaran yang mahal dan membutuhkan waktu lama dalam pembuatannya belum tentu menjadi jaminan sebagai media pengajaran yang terbaik. Media yang dipilih seharusnya dapat bersifat fleksibel dan dapat digunakan dimana-mana dengan peralatan yang tersedia disekitar kita.






BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kpd masyarakat, kelompok atau individu. Suatu proses promosi kesehatan yg menuju tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual.
Banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk mamaksimalkan hasil. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat metode: ceramah dan tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye, petisi/resolusi, dan lain-lain.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dengan demikian, maka media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar haruslah memiliki kualitas dan mutu yang baik meskipun media tersebut adalah merupakan hasil karya guru sendiri, nilainya tidak mahal, sederhana dan seterusnya. Karena dalam pemilihan media pembelajaran tidak perlu dipaksakan, karena media pengajaran yang mahal dan membutuhkan waktu lama dalam pembuatannya belum tentu menjadi jaminan sebagai media pengajaran yang terbaik.

3.2  Saran
Diharapkan kepada pemerintah untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat melalui program metode dan media pembelajaran promosi kesehatan yang sifatnya menyeluruh guna menciptakan perubahan perilaku dan lingkungannya.






DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan Promoosi Kesehatan di Daerah, Jakarta 2009
Departemen Kesehatan RI, Pusat promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta 2008
http://www.scribd.com/doc/26785825/ A-Pendahuluan-Latar-Belakang-Promosi-Kesehatan-Merupaka
http://www.pamsimas.org. 2009. Metode dan Media Promosi Kesehatan. Diakses pada tanggal 21 September 2012.
Mubarak. Nurul. Khoirul. Supradi. 2007. Proomosi kesehatan. Graha Ilmu. Yogyakarta