Selasa, 30 Oktober 2012

MANAJEMEN KEPERAWATAN


KONSEP & STRUKTUR ORGANISASI



Disusun Oleh :

KELOMPOK 4
NURYANTI MURSALINA                      ( 111.0701.001 )
DINI SETYOWATI                                  ( 111.0701.027 )
ANDES BASAULI SIMBOLON              ( 111.0701.030 )

DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

T.A  2012/2013




KATA PENGANTAR


Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah_Nya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penyusun dapat menyusun makalah dengan judul Konsep & Struktur Organisasi.  Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas modul Manajemen Keperawatan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penyusun banyak  menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan  referensi dan keterbatasan penyusun sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penyusun, maka penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, yaitu :
ü  Dose pembimbing Manajemen Keperawatan.
ü  Teman-teman kelompok 4.

Sebagai manusia, penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Terima Kasih.






Jakarta, 16 Oktober 2012







Penyusun,



(  Kelompok 4  )





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iii
BAB I              PENDAHULUAN
1.1.Latar  Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.2.Rumusan Masalah   . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.3.Tujuan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.4.Sistematika Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB II            PEMBAHASAN
2.1. Definisi Organisasi (Organization) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2. Konsep organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.3. Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.4. Bentuk-bentuk Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.5 Organisasi Formal dan Informal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
2.6.  Struktur organisasi Rumah Sakit di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . 11
2.7. Struktur Organisasi PPNI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
BAB III           PENUTUP
3.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .22
3.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .23






BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang penting dilaksanakan oleh setiap unit kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan berhasil guna.
Ruang rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua tenaga termasuk perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien. Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan menentukan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan Yang menjadi bahasan dalam pelayaan keperawatan diruang rawat meliputi : struktur organisai ruang rawat, pengelompokkan kegiatan (metode pengawasan), koordinasi kegiatan dan evaluasi kegiatan kelompok kerja ; yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang struktur organisasi dalam pelayanan keperawatan untuk mencapai tujuan.

1.2  Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Definisi Organisasi (Organization)
            2. Menjelaskan Konsep organisasi
3. Menjelaskan Struktur Organisasi
4. Menjelaskan Bentuk-bentuk Organisasi
5. Menjelasakan Organisasi Formal dan Informal
6. Menjelaskan Struktur organisasi Rumah Sakit di Indonesia
7. Mejelaskan Struktur Organisasi PPNI
1.3  Tujuan Masalah
1. Mengetahui Definisi Organisasi (Organization)
            2. Mengetahui Konsep organisasi
3. Mengetahui Struktur Organisasi
4. Mengetahui Bentuk-bentuk Organisasi
5. Mengetahui Organisasi Formal dan Informal
6. Mengetahui Struktur organisasi Rumah Sakit di Indonesia
7. Mengetahui Struktur Organisasi PPNI

1.4  Sistematika Penulisan

BAB I             : Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah
Sistematika Masalah
BAB II                        : Pembahasan
                        1. Definisi Organisasi (Organization)
                        2. Konsep organisasi
3. Struktur Organisasi
4. Bentuk-bentuk Organisasi
5 Organisasi Formal dan Informal
6.  Struktur organisasi Rumah Sakit di Indonesia
7. Struktur Organisasi PPNI
BAB III          : Penutup
Kesimpulan
Saran

DAFTAR PUSTAKA



BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP DAN STRUKTUR ORGANISASI

2.1. Definisi Organisasi (Organization)
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersana, “ sedang Chester I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama
     
2.2. Konsep organisasi

Dalam menganalisa pengaruh pola formal organisasional pada sifat dasar komunikasi antara para pekerja, perlu untuk mengerti konsep sebagai berikut:

1.                  Peran
Peran diartikan sebagai suatu set perilaku dan sikap yang diharapkan dari seseorang oleh mereka yang berinteraksi dengannya. Peran seseorang diartikan oleh harapan - harapan orang lain, individu tersebut sangat bergantung pada harapan mereka bagi aspek identitas pribadinya. Sepanjang hidupnya seseorang memegang serangkaian peran, yang berubah dengan perubahan keadaan hidupnya. Sebagai pekerja sebuah departemen keperawatan, perawat dapat memegang beberapa peran jabatan pada waktu yang sama. Kepala perawat tertentu merupakan bawahan bagi atasannya, seorang supervisor bagi staf perawatnya, rekan kerja kepala perawat lainnya dan mungkin kepala panitia atau konsultan bagi para pekerja di divisi lain dalam organisasinya. Karena perbedaan sikap dan perilaku diperlukan dalam pelaksanaan masing - masing peran, kepala perawat yang telah diuraikan di atas harus sering " merubah seragam " selama hari kerjanya, penyesuaian dan penyesuaian ulang ekspresi wajah, bahasa tubuh, nada suara dan bahasa untuk memenuhi harapan pihak yang berkepentingan lainnya yang telah mengartikan setiap peran.

2.                  Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bersikap sesuai dengan harapan seseorang. Karena kekuasaan tumbuh dari interaksi manusia, kekuasaan tidak bersifat statis, tetapi terus menerus berubah. Perolehan kekuasaan oleh perawat perorangan tampaknya memudahkan perolehan kekuasaan yang lebih besar dalam situasi yang sama. Kemungkinan karena meningkatnya  jumlah komunikasi dengan yang lain atau perubahan dalam kualitas komunikasi tersebut. Begitu juga sebaliknya, kehilangan kekuasaan seorang pekerja bisa mengubah hubungan timbal baliknya dengan yang lain sehingga membuatnya terus menerus kehilangan kekuasaan seiring dengan waktu. Kekuasaan terdiri dari beberapa jenis yaitu: kekuasaan memberikan penghargaan ( Reward power ) adalah kesanggupan untuk memberikan penghargaan terhadap yang lain, kekuasaan paksaan ( Coercive power ) adalah kesanggupan untuk menerapkan hukuman kepada yang lain. Menejer perawat dapat menghukum seorang pegawai melalui penurunan pangkat, skors, atau pemecatan. Kekuasaan referensi ( Referent power ) adalah kemampuan mengilhami kebanggaan tertentu pada yang lain sehingga mereka berharap untuk mengidentifikasikan diri mereka sendiri dengan obyek kekaguman mereka. Kekuasaan ahli ( Expert power ) merupakan kemampuan untuk meyakinkan yang lain supaya seseorang  memiliki derajat pengetahuan dan keahlian tinggi dalam area spesialisasi.


3.                  Status
Konsep status berhubungan erat dengan konsep kekuasaan. Status dapat diartikan sebagai urutan penganugerahan suatu kelompok kepada seseorang yang sesuai dengan penilaian mereka atas pekerjaan dan sumbangsihnya. Derajat status yang diberikan kepada pekerjaan tertentu erat kaitannya dengan jarak dari hierarki organisasi tingkat atas, jumlah keahlian yang diperlukan dalam melaksanakan tugas kerja tersebut, derajat pelatihan khusus, atau pendidikan yang diperlukan bagi posisi tersebut, tingkat tanggung jawab dan otonomi yang diharapkan dalam pelaksanaan kerja dan gaji yang didapat dari jabatan tersebut. Status masing - masing perawat tergantung pada posisi dari departemen kesehatan dalam tabel organisasi unit kerjanya. Status sebuah kelompok dikaitkan dengan kemampuannya dalam mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kelompok. Kebanyakan perawat percaya bahwa tujuan keperawatan bagi perawatan klien dan kesembuhannya sama pentingnya dengan kesejahteraan klien seperti juga dengantujuan pengobatan medis atau tujuan administrasi keuangannya.

4.                  Wewenang
Konsep wewenang secara berbelit - belit dihubungkan dengan konsep tanggung jawab. Jabatan pada hierarki keperawatan puncak dihubungkan dengan lapisan atas dari tanggung jawab dan wewenang. Jadi status yang tinggi dihubungkan dengan wewenang yang memberi status pekerjaan tinggi bagaimanapun dapat diserahkan pada jabatan di lapisan rendah struktur organisasi.

5.                  Kepusatan ( Centrality )
Konsep sentralisasi / kepusatan organisasi mengacu pada kenyataan bahwa beberapa jabatan ditempatkan sedemikian rupa dalam struktur organisasi sehingga melibatkan si pemegang jabatan ke dalam seringnya komunikasi dengan sejumlah besar pekerja lainnya. Sebaliknya, jabatan lainnya ditempatkan sedemikian rupa sehingga terjadi sedikit komunikasi di antara pemegang jabatan dengan yang lainnya. Dengan menggunakan skema organisasi lembaga tersebut, adalah mungkin untuk menghitung jumlah langkah atau pertukaran  pembicaraan yang diperlukan guna menyampaikan informasi kepada jabatan yang diberikan dari setiap posisi lain dalam jaringan kerja tersebut. Jumlah langkah bagi orang atau jabatan tertentu disebut total jarak organisasi. Penambahan jarak perseorangan bagi semua pegawai dalam organisasi dan membaginya dengan jumlah pegawai akan menghasilkan jarak rata - rata organisasi (Average organizational distance) bagi semua jabatan dalam struktur itu. Dengan membandingkan total jarak organisasi seseorang dengan jarak rata - rata bagi seluruh struktur, seseorang dapat menentukan setiap jarak relatif organisasi ( Relative organizational distance ) pegawai. Para pegawai dengan jarak relatif organisasi yang  terkecil adalah yang paling pokok dalam struktur tersebut. Mereka lebih banyak menerima informasi yang berhubungan dengan kerja di banding pekerja pokok. Terhadap pekerja yang berpengetahuan, informasi adalah bahan mentah untuk produksi. Karena pekerja yang lebih terpusat secara organisasi seharusnya lebih produktif dibanding pekerja yang kurang terpusat.

6.                  Komunikasi ( Communication )
Semua pekerjaan dalam sebuah kelompok manusia dilakukan melalui dan karena komunikasi antar pekerja. Komunikasi biasa diartikan sebagai pengiriman informasi dan opini antar manusia. Diperlukan pendahuluan pesan oleh si pengirim dan persepsi pesan yang sama oleh si penerima pesan. Kebanyakan ahli komunikasi percaya bahwa penangkapan pesan tersebut merupakan aspek yang lebih kritis dari proses dan usaha memperbaiki kualitas serta akurasi komunikasi sebaiknya dimulai dengan mengajari manusia bagaimana mendengar secara bersungguh - sungguh dan kritis terhadap semua aspek pesan yang dikirim. Adalah mungkin untuk melatih pengirim pesan agar mengatur, mengulang, dan merangkum informasi sehingga memaksimalkan pengertian oleh si penerima pesan. Pengirim pesan dapat diajari  memperkuat isi verbal setiap pesan dengan ekspresi yang sesuai dan gerak isyarat untuk menekankan konsep kunci serta untuk mendapatkan masukan dari si penerima pesan sebagai tanda atas keefektifan komunikasi.

·         Ciri-ciri organisasi :

a.       Terdiri atas sekelompok orang
b.      Ada kegiatan-kegiatan yang berbeda tetapi saling berkaitan
c.       Tiap anggota mempunyai sumbangan usaha
d.      Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan
e.       Adanya suatu tujuan


·         Prinsip-prinsip organisasi

a.       Tujuan yang jelas (clear objective)
b.      Skala hierarki(the scalar principle)
c.       Kesatuan komando/perintah(unity of command)
d.      Pelimpahan wewenang (delegation of authority)
e.       Pertanggungjawaban (responsibility)
f.       Pembagian kerja(division  of works)
g.      Rentang kendali(span of control)
h.      Fungsionalisasi(fungcionalization)
i.        Fleksibilitas/kelenturan(flexibility)
j.        Keseimbangan(balance)
k.      Kepemimpian(leadership)
l.        Pemisah tugas(task separation)
2.3. Struktur Organisasi

Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.

2.4. Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
a. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
b. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
c. Proses pengambilan keputusan cepat.
d. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
e. Rasa solidaritas tinggi.

Kelemahannya :
a. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
b. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
a. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
b. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
c. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
d. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
b. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan komando berkurang.
d. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
a. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
b. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
b. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
2.5. Organisasi Formal dan Informal
Ragam arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi dinamis, organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal, organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional, organisasi negara, organisasi internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang akan dibahas di sini, yaitu :
Organisasi Statis :
Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi Dinamis :
Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi, mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab.
Organisasi Formal :
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
Organisasi Informal :
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
2.6.  Struktur organisasi Rumah Sakit di Indonesia

Struktur organisasi rumah sakit dan lembaga - lembaga yang berkaitan dengan rumah sakit tidak dapat digambarkan secara seragam. Tetapi beberapa hal tentang struktur organisasi tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1.                  Struktur organisasi Depkes RI
2.                  Kaitan organisasi RSUD dengan Depkes RI dan Depdagri
3.                  Organisasi RS Swasta
4.          RS Pemerintah

Struktur organisasi dan tata kerja RSU pemerintah diatur dalam SK Menkes RI No. 134 / Menkes / SK / IV/ 78 tahun 1978 yang berlaku untuk RS Umum kelas A, B, dan C yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Rincian tugas :           

a.       Direktur rumah sakit mempunyai tugas : memimpin, mengawasi, dan mengkoordinasikan   tugas - tugas rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Direktur rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
-          Unsur bantuan kepemimpinan : para wakil direktur
-          Unsur bantuan administrasi : kepala bagian sekretariat
-          Unsur bantuan pelaksanaan fungsional : para kepala bidang
-          Unsur bantuan pelaksanaan keuangan : bidang keuangan
-          Unsur bantuan fungsional : kepala unit pelaksana fungsional.


b.      Bagian sekretariat mempunyai tugas :
-          Mempersiapkan dan menyusun program laporan mengenai kegiatan semua satuan organisasi  dalam lingkungan RS
-          Melakukan pengelolaan pegawai urusan ketata - usahaan
-          Melakukan ketata -  usahaan  penderita rawat inap
-          Melaksanakan pencatatan medis

c.       Instalasi 
Bertugas sebagai penunjang UPF, yang meliputi :
-          Farmasi
-          Patologi
-          Laboratorium
-          Gizi
-          Pemeliharaan RS
-          Kamar jenasah

d.      Unit  pelaksana fungsional
Melakukan usaha pelayanan kesehatan :
-          Promotif
-          Preventif
-          Kuratif
-          Rehabilitatif
-          Rujukan

e.       Bidang - bidang
Bidang penunjang medis : mengkoordinasikan seluruh kebutuhan
-          Unit - unit :    
·         Unit anestesi dan perawatan intensif .
·         Unit pelayanan darurat medis.
·         Unit radiologi.
·         Unit pelayanan rehabilitasi

-          Instalasi
Bidang pelayanan medis : mengkoordinasikan seluruh unit pelaksana fungsional yang langsung atau tidak langsung memperlancar kegiatan pelayanan kegiatan pada UPF.

Bidang pendidikan dan latihan mempunyai tugas :
1)      Mengatur dan mengkoordinasikan pendidikan dan latihan dokter, dokter ahli, dan paramedis.
2)      Melaksanakan penataran medis dan paramedis dalam rangka sistem rujukan.
3)      Melaksanakan kegiatan perpustakaan

Bidang keuangan mempunyai tugas :
1)        Mempersiapkan dan menyusun anggaran pendapatan dan belanja, pertanggung jawaban keuangan .
2)        Melakukan tata usaha keuangan, pengelolaan bendahara.
3)        Pengelolaan penerimaan, pembukuan penyetoran ke kas negara dan pertanggung jawaban keuangan yang diperoleh dari pelayanan RS.

2.7. Struktur Organisasi PPNI
1.      Jenjang organisasi
1. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI
2. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI
3. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI
4. Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah anggota 25 orang)
2.      Struktur organisasi tingkat pusat
1. Ketua umum
Ketua-ketua :
a. Pembinaan Organisasi
b. Pembinaan pendidikan dan latihan
c. Pembinaan pelayanan
d. Pembinaan IPTEK
e. Pembinaan kesejahteraan
2. Sekretaris Jenderal
Sekretaris berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua dan  Departemen
a. Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi
b. Departemen pendidikan
c. Departemen pelatihan
d.Departemen pelayanan di RS
e. Departemen pelayanan di puskesmas
f. Departemen penelitian
g. Departemen hubungan luar negeri
h. Departemen kesejahteraan anggota
i.Departemen pembinaan yayasan
Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk :
1.Menyempurnakan AD / ART
2.Perumusan program kerja
3. Pemilihan Pengurus
PPNI juga menyelenggarakan rapat pimpinan (rapim) dan rapat pimpinan daerah (rapimda) setiap 2 tahun sekali dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan program kerja berikutnya. Selain itu, PPNI juga mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai dengan kebutuhan. Keanggotaan PPNI biasanya terdiri dari tenaga perawat. Namun demikian terdapat juga anggota non – perawat yang telah berjasa dibidang keperawatan dan mereka ini termasuk dalam anggota luar biasa/kehormatan.
Sumber dana PPNI : uang pangkal, iuran bulanan dan sumber-sumber lain yang sah.
3.      Program kerja utama PPNI :
1. Pembinaan organisasi dan keanggotaan
2. Pengembangan dan pembinaan pendidikan
3. Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan latihan keperawatan
4. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di rumah sakit
5. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di puskesmas
6.Pembinaan dan Pengembangan IPTEK
7. Pembinaan dan Pengembangan kerja sama dengan profesi lain dan organisasi keperawatan internasional
8. Pembinaan dan Pengembangan sumber daya/yayasan
9. Pembinaan dan Pengembangan kesejahteraan anggota
Antisipasi yang harus dilakukan PPNI dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dalam rangka profesionalisasi keperawatan adalah dengan melakukan upaya antara lain :
1. Membenahi sistem pendidikan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat serta pelayanan kesehatan utama (PHC) dengan landasan yang kokoh yang meliputi wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan keperawatan profesional yang berfokus pada penguasaan iptek keperawatan
2. Membenahi sistem pelayanan keperawatan. Upaya ini dapat dilakukan dengan selalu berusaha memberikan asuhan keperawatan yang profesional dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Dalam rangka menopang keterlaksanaan asuhan keperawatan profesional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu diperlukan pengembangan kemauan tenaga keperawatan secara kualitatif dan kuantitatif dan juga advokasi terhadap perawat.
3. Membenahi kinerja PPNI. Dalam hal ini sangat mendesak untuk mengoptimalkan peran dan fungsinya,sehingga mampu mengangkat citra keperawatan,menyusun standar pelayanan/praktik keperawatan dan memelihara kesejahteraan anggota.
4. Mendesiminasikan pengertian keperawatan profesional serta lingkup peran,fungsi,tanggung jawab, dan kewenangan profesi keperawatan kepada masyarakat luas dan para penyusun/pengambil kebijakan.
4.      Kewajiban Anggota PPNI
1. Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan AD dan ART organisasi.
2. Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota penghormatan
3. Mentaati dan menjalankan segala keputusan
4.Menghadiri rapat yang diadakan organisasi
5. Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam program kerja
6.Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekwen
7. Setiap anggota baru yang diterima menjadi anggota membayar uang pangkal dan uang iuran
5.      Hak Anggota PPNI
1. Semua anggota berhak mendapat pembelaan dan perlindungan dari organisasi dalam hal yang benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi
2. Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah dan mengambangkan ilmu serta kecakapannya yang diadakan oleh organisasi
3. Semua anggota berhak menghadiri rapat, memberi usul baik lisan maupun tulisan
4. Semua anggota kecuali anggota kehormatan yang mempunyai hak untuk memilih dan dipilih sebagai pengurus dan dipilih sebagai pengurus atau perawatan atau perwakilan organisasi
6.      Tugas pokok PPNI
1. Bidang pembinaan organisasi
PPNI bertugas membina kelembagaan anggotanya dan akder kepemimpinan
2. Bidang pembinaan profesi
PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan, penghayatan dan pengamalan kode etik perawat, mengutamakan terbentuknya peraturan perundang-undangan keperawatan serta mengembangkan ilmu dan teknologi keperawatan
3. Bidang kesejahteraan anggota
PPNI bertugas membina hubungan kerja sama dengan organisasi dan lembaga lain didalam maupun diluar negeri
7.      Keanggotaan PPNI
Ada 2 keanggotaan PPNI, yaitu :
1. Anggota biasa
a. WNI, tidak terlibat organisasi terlarang.
b. Lulus bidang pendidikan keperawatan formal dan disahkan oleh pemerintah
c. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan organisasi
d. Penyatakan diri untuk menjadi anggota
2. Anggota kehormatan
Syaratnya sama dengan anggota biasa yaitu pada butir a, c, d, dan bukan berasal dari pendidikan perawatan tetapi elah berjasa terhadap organisasi PPNI yang ditetapkan oleh DPP (dewan pimpinan pusat)

Uraian tugas Jabatan dalam Struktur Organisasi Keperawatan di Ruang Rawat Inap

Tugas dalam keperawatan di unit keperawatan ruangan dapat diuraikan sebagai berikut:

I. KEPALA RUANGAN
-          Operan pasien
-          Menghadiri rapat
-          Mengatur dan mengendalikan kegiatan organisasi.
-          Mengawasi dan melaksanakan program RS
-          Membimbing, melaksanakan, mengawasi dokumen medik
-          Membimbing, melaksanakan, mengawasi catatan Keperawatan.
-          Mengawasi dan menilai pelaksanaan Tim Keperawatan berdasarkan rencana perawat.
-          Mengawasi dan meneliti pemberian obat.
-          Menciptakan lingkungan ABCD
-          Merencanakan kebutuhan sarana
-          Memelihara hubungan yangt harmonis dengan bawahan dan institut RS yang terkait.
-          Mengawasi dan meneliti permintaan dan pemberian obat-obatan.
-          Mendampingi visite besar.
-          Mengadakan pertemuan berkala
-          Membuat DP3
-          Mengembangkan pengetahuan / keterampilan karyawan
-          Melaksanakan pengelolaan administrasi obat-obatan dan membuat laporan
-          Melaksanakan supervisi dan tugas pengamat
-          Mengatur cuti, izin, pindah keluar dan kenaikan pangkat.
-          Menyimpan data ,  kondite
-          Mendelegasikan sebagian tugas kepada Wakil I dan Wakil II.
-          Menunjang program pendidikan
-          Menunjang tugas koordinator siaga.



II. TATA  USAHA  :

-          Melaksanakan pencatatan data lengkap px : masuk, pulang, meninggal.
-          Melaksanakan pengiriman laporan harian dan direktur.
-          Membuat bon makanan, laporan harian dan kapasitet.
-          Membantu buat macam-macam data Kepegawaian.
-          Membuat perincian.
III. WAKIL  I  :

-          Operan pasien
-          Mewakili Kepala Ruangan
-          Membantu membimbing siswa/ mahasiswa
-          Melaksanakan program latihan/prosedur.
-          Membatu bawahan dalam menghadapi masalah dinas/pribadi
-          Menumbuhkan serta mempertahankan semangat kerja bagi karyawan.
-          Mengawasi dan membantu kelancaran pelaksanaan program medik
-          Menciptakan l;ingkungan ABCD.
-          Membuat dan melaksanakan Asuhan Keperawatan pada px.
-          Meneliti renpra dan catatan perawatan px.
-          Mengawasi dan meneliti pemberian obat-obatan dan makanan.
-          Bertanggung jawab dan membuat laporan pelaksnaan survailance Dalin.
-          Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan dan iklim kerjasama yang baik.
-          Mengembangkan potensi profesional diri sendiri/bawahan untuk meningkatkan mutu pelayanan.

IV. WAKIL  II  :

-          Operan pasien.
-          Mewakili Karu / Wakil I rapat.
-          Membantu   :
 Mencatat dan melaporkan ti ndakan /reaksi pasien pada catatan perawat.
 Membimbing dan menghadapi masalah bawahan dalam pekerjaan / pribadi.
 Administrasi, pengelolaan obat-obatan dan membuat laporan.
 Membuat dan melaporkan Asuhan Keperawatan.
 Membuat perencanaan pengadaan sarana.
 Menulis permintaan sarana dan obat-obatan.
 Melaporkan kerusakan alat/sarana
 Melakukan iventarisasi sarana
 Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan.
 Menciptakan iklim kerjasama.
 Menciptakan l;ingkungan ABCD
 Mengatur cuti/Daftar Dinas.
 Pembinaan karyawan.




V. PERAWAT PELAKSANA   :
  
- Memberikan pelayanan langsung dengan proses Keperawatan disertai Sentuhan Kasih Sayang (SKS)    :
     Membatu Karu dalam penatalaksanaan Ruangan secara Administrasi
 Mempersiapkan pasien untuk tindakan dalam menghadapi perwatan /pengobatan/diagnosis.
 Mempertahankan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, social, dan spiritual.
 Melatih pasien untuk menolong dirinya sendiri, sesuai kemampuan.
 Melaksanakan program medik.
   - Mengatur dan menyiapkan alat :
 Menciptakan dan memelihara hubungan baik, antara perawat,pasien, keluarga, dokter dan team  lain.
 Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, dan hari libur.
 Menciptakan dan memelihara kebersihan dan keamanan.
 Mendampingi dokter visite dan mencatat program.
 Ikut menunjang program RS Pendidikan.
 Menghadiri pertemuan ilmiah.
 Melaporkan keadaan pasien.
 Membuat laporan harian.
 Serah terima pasien.
 Memberikan PKMRS.

VI. PEKARYA  KESEHATAN     :

1.  Perawatan Dasar tidak langsung :
 Memelihara Ruangan, menyiapkan,  merapihkan dan membersihkan tempat tidur.
 Menyiapkan larutan desinfektan, Mencuci alat-alat dan mensterilkan.
 Membersihkan ruangan, langit-langit, ventilasi, dinding pintu, jendela, K.mandi/WC, spoel hock dan lingkungan.
 Membersihkan alat berpolitur, bercat, logam, kaca /jendela.
 Melaksanakan tugas dapur, memelihara alat-alat tenun.
2.  Perawatan Dasar Langsung   :
 Menmgukur S, N, RR, menolong BAB/BAK, Lavament.
 Menerima pasien baru, mencukur px  yang akan operasi.
 Memelihara kebersihan mulut, memandikan, merubah posisi.
 Mnengantarkan konsul, memindahkan pasien, menyuap pasien
3.         Perawatan Dasar yang berhubungan dengan pengobatan, pemeriksaan fisik, penyuluhan, administrasi dasar Ruang Perawatan    :
 Membantu mengambil/menerima obat-obatan dari farmasi.
 Membantu menyiapkan/memberikan obat  minum pada pasien.
 Membantu mengoleskan zalf, membalut luka, memasang/membuka gips.
 Mengatur, menyimpan, mencatat penerimaan  s/d penggunaan obat-obatan.
Pemeriksaan fisik   :
    Membantu menyiapkan pesan-pesan/obat-obat, membereskan alat penmeriksaan laboratorium.
    Membantu menyiapkan alat-alat pemeriksaan, formulir, mengambil bahan pemeriksaan.
Penyuluhan    :
    Membantu menyiapkan TT, peralatan pasien, pelaksanaan, penyuluhan sesuai pengetahuan, membereskan alat-alat.
Administrasi dasar  :
    Membantu pencatatan registrasi pasien, pelaporan (Medikal Record).
    Membantu pelaksnaan permintaan / penukaran barang iventaris sesuai jalur.



VII. PEKARYA  RUMAH TANGGA   :

        Perawatan dasar yang berhubungan dengan Perawat      :
1.      Melaksanakan pekerjaan  yang berhubungan dengan alat-alat tenun :
    Mengambil hasil cucian, menghitung jenis dan jumlahnya.
2.      Mengambil / menerima kebutuhan alat-alat ruangan   :
    Mengambil barang-barang/alat-alat kelogistik dan tugas lain sesuai ruangan.
3.      Memelihara kebersihan diluar ruangan   :
    Menyapu, mengepel Galeray depan/samping, memeriksa got/kebun
4.      Tugas-tugas lain    :
    Mengantar alat-alat yang rusak untuk diperbaiki ke IPS.
    Membantu mengangkat alat-alat pasien (Contoh : Tempat Tidur).
5.      Memelihara kebersihan/keindahan  Ruangan dan Lingkungan :
    Membersihkan K. Mandi, WC, Spoel hock, pintu dan jendela.
    Membersihkan langit-langit, menyapu, mengepel.
6.      Melaksanakan pekerjaan Dapur    :
    Mengambil, menyiapkan, menghidangkan makanan sesuai diet.
    Membersihkan dapur dan alat-alatnya serta iventaris alat-alat dapur.








BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ragam arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi dinamis, organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal, organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional, organisasi negara, organisasi internasional dan lain sebagainya.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasi rumah sakit dan lembaga - lembaga yang berkaitan dengan rumah sakit tidak dapat digambarkan secara seragam.

3.2. Saran
·         Maka untuk melengkapi manajemen keperawatan diperlukan perawat dengan sikap yang selalu dilandasi oleh kaidah etik profesi dalam menyusun struktur dan organisasi manajemen keperawatan.
·          Diharapkan kepada perawat untuk melakukan perubahan  menjadi lebih baik lagi untuk melayani masyarakat melalui pelayanan kesehatan dll yang sifatnya menyeluruh guna menciptakan perubahan perilaku dan lingkungannya dan dapat menerapkan kode etik manajemen keperawatan.







DAFTAR PUSTAKA
Gillies, D. A. ( 1989 ). Nursing Management, A System  Approach.WB Saunders
Company. Philadelphia.

Prayitno, Subur. ( 1997 ). Dasar - dasar administrasi kesehatan masyarakat. Airlangga University Press. Surabaya.

Prayitno, Subur. ( 2000 ). Administrasi Rumah Sakit di Indonesia. FKUA. Surabaya.

Sullivan, E.J.et al. ( 1990 ). Management and Leadership for Nurse Manager. Jones and Barlett Publisher. Boston.

Swanburg, C Russel. ( 2000 ). Pengantar Kepemimpinan dan Manjemen Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta.

Suarli, S. 2010. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Numed.