KONSEP
& STRUKTUR ORGANISASI
Disusun
Oleh :
KELOMPOK
4
NURYANTI
MURSALINA (
111.0701.001 )
DINI
SETYOWATI (
111.0701.027 )
ANDES
BASAULI SIMBOLON (
111.0701.030 )
DIII
KEPERAWATAN
FAKULTAS
ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah_Nya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penyusun
dapat menyusun makalah dengan judul ”
Konsep & Struktur Organisasi”. Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas modul Manajemen Keperawatan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
selama penyusunan makalah ini penyusun banyak menemui kesulitan
dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penyusun
sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penyusun, maka
penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan
sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini, yaitu :
ü Dose
pembimbing Manajemen Keperawatan.
ü Teman-teman
kelompok 4.
Sebagai manusia, penyusun menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya, semoga makalah ini
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Terima
Kasih.
Jakarta, 16 Oktober 2012
Penyusun,
(
Kelompok 4 )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . ii
DAFTAR ISI . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . .iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . .1
1.2.Rumusan Masalah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. .1
1.3.Tujuan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.4.Sistematika Masalah . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Organisasi (Organization) . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2. Konsep
organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . 4
2.3.
Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . 7
2.4. Bentuk-bentuk Organisasi . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.5 Organisasi Formal dan Informal . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11
2.6. Struktur organisasi Rumah Sakit di Indonesia
. . . . . . . . . . . . . . . . 11
2.7.
Struktur Organisasi PPNI . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .22
3.2. Saran . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
DAFTAR PUSTAKA . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . .23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manajemen
merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk
mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan
sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen
kedua yang penting dilaksanakan oleh setiap unit kerja sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan berhasil guna.
Ruang
rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua tenaga
termasuk perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien.
Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan menentukan mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan Yang menjadi bahasan dalam pelayaan
keperawatan diruang rawat meliputi : struktur organisai ruang rawat,
pengelompokkan kegiatan (metode pengawasan), koordinasi kegiatan dan evaluasi
kegiatan kelompok kerja ; yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
struktur organisasi dalam pelayanan keperawatan untuk mencapai tujuan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Menjelaskan Definisi Organisasi (Organization)
2. Menjelaskan Konsep organisasi
3. Menjelaskan
Struktur Organisasi
4. Menjelaskan Bentuk-bentuk Organisasi
5. Menjelasakan Organisasi
Formal dan Informal
6. Menjelaskan Struktur organisasi Rumah Sakit di Indonesia
7. Mejelaskan Struktur
Organisasi PPNI
1.3 Tujuan
Masalah
1. Mengetahui Definisi Organisasi (Organization)
2. Mengetahui Konsep organisasi
3.
Mengetahui Struktur Organisasi
4. Mengetahui Bentuk-bentuk Organisasi
5. Mengetahui Organisasi Formal dan Informal
6. Mengetahui Struktur organisasi Rumah Sakit di Indonesia
7. Mengetahui Struktur
Organisasi PPNI
1.4 Sistematika
Penulisan
BAB I :
Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah
Sistematika Masalah
BAB II :
Pembahasan
1.
Definisi Organisasi
(Organization)
2. Konsep organisasi
3.
Struktur Organisasi
4. Bentuk-bentuk Organisasi
5 Organisasi Formal dan Informal
6. Struktur
organisasi Rumah Sakit di Indonesia
7. Struktur Organisasi PPNI
BAB III :
Penutup
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DAN STRUKTUR ORGANISASI
2.1.
Definisi Organisasi (Organization)
Pengorganisasian (organizing) merupakan
proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya baik intern maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi
yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses
pengorganisasian.
James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu
bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersana, “ sedang
Chester I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system
aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para
anggota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai
berikut :
1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan
kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi
yaitu :
1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama
2.2. Konsep organisasi
Dalam menganalisa pengaruh pola formal
organisasional pada sifat dasar komunikasi antara para pekerja, perlu untuk
mengerti konsep sebagai berikut:
1.
Peran
Peran
diartikan sebagai suatu set perilaku dan sikap yang diharapkan dari seseorang
oleh mereka yang berinteraksi dengannya. Peran seseorang diartikan oleh harapan
- harapan orang lain, individu tersebut sangat bergantung pada harapan mereka
bagi aspek identitas pribadinya. Sepanjang hidupnya seseorang memegang
serangkaian peran, yang berubah dengan perubahan keadaan hidupnya. Sebagai
pekerja sebuah departemen keperawatan, perawat dapat memegang beberapa peran
jabatan pada waktu yang sama. Kepala perawat tertentu merupakan bawahan bagi
atasannya, seorang supervisor bagi staf perawatnya, rekan kerja kepala perawat
lainnya dan mungkin kepala panitia atau konsultan bagi para pekerja di divisi
lain dalam organisasinya. Karena perbedaan sikap dan perilaku diperlukan dalam
pelaksanaan masing - masing peran, kepala perawat yang telah diuraikan di atas
harus sering " merubah seragam " selama hari kerjanya, penyesuaian
dan penyesuaian ulang ekspresi wajah, bahasa tubuh, nada suara dan bahasa untuk
memenuhi harapan pihak yang berkepentingan lainnya yang telah mengartikan
setiap peran.
2.
Kekuasaan
Kekuasaan
merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar bersikap sesuai dengan
harapan seseorang. Karena kekuasaan tumbuh dari interaksi manusia, kekuasaan
tidak bersifat statis, tetapi terus menerus berubah. Perolehan kekuasaan oleh
perawat perorangan tampaknya memudahkan perolehan kekuasaan yang lebih besar
dalam situasi yang sama. Kemungkinan karena meningkatnya jumlah
komunikasi dengan yang lain atau perubahan dalam kualitas komunikasi tersebut.
Begitu juga sebaliknya, kehilangan kekuasaan seorang pekerja bisa mengubah
hubungan timbal baliknya dengan yang lain sehingga membuatnya terus menerus
kehilangan kekuasaan seiring dengan waktu. Kekuasaan terdiri dari beberapa
jenis yaitu: kekuasaan memberikan penghargaan ( Reward power ) adalah
kesanggupan untuk memberikan penghargaan terhadap yang lain, kekuasaan paksaan
( Coercive power ) adalah kesanggupan untuk menerapkan hukuman kepada yang
lain. Menejer perawat dapat menghukum seorang pegawai melalui penurunan
pangkat, skors, atau pemecatan. Kekuasaan referensi ( Referent power ) adalah
kemampuan mengilhami kebanggaan tertentu pada yang lain sehingga mereka
berharap untuk mengidentifikasikan diri mereka sendiri dengan obyek kekaguman
mereka. Kekuasaan ahli ( Expert power ) merupakan kemampuan untuk meyakinkan
yang lain supaya seseorang memiliki derajat pengetahuan dan keahlian
tinggi dalam area spesialisasi.
3.
Status
Konsep
status berhubungan erat dengan konsep kekuasaan. Status dapat diartikan sebagai
urutan penganugerahan suatu kelompok kepada seseorang yang sesuai dengan
penilaian mereka atas pekerjaan dan sumbangsihnya. Derajat status yang
diberikan kepada pekerjaan tertentu erat kaitannya dengan jarak dari hierarki
organisasi tingkat atas, jumlah keahlian yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas kerja tersebut, derajat pelatihan khusus, atau pendidikan yang diperlukan
bagi posisi tersebut, tingkat tanggung jawab dan otonomi yang diharapkan dalam
pelaksanaan kerja dan gaji yang didapat dari jabatan tersebut. Status masing -
masing perawat tergantung pada posisi dari departemen kesehatan dalam tabel
organisasi unit kerjanya. Status sebuah kelompok dikaitkan dengan kemampuannya
dalam mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kelompok.
Kebanyakan perawat percaya bahwa tujuan keperawatan bagi perawatan klien dan
kesembuhannya sama pentingnya dengan kesejahteraan klien seperti juga
dengantujuan pengobatan medis atau tujuan administrasi keuangannya.
4.
Wewenang
Konsep
wewenang secara berbelit - belit dihubungkan dengan konsep tanggung jawab.
Jabatan pada hierarki keperawatan puncak dihubungkan dengan lapisan atas dari
tanggung jawab dan wewenang. Jadi status yang tinggi dihubungkan dengan
wewenang yang memberi status pekerjaan tinggi bagaimanapun dapat diserahkan
pada jabatan di lapisan rendah struktur organisasi.
5.
Kepusatan ( Centrality )
Konsep
sentralisasi / kepusatan organisasi mengacu pada kenyataan bahwa beberapa
jabatan ditempatkan sedemikian rupa dalam struktur organisasi sehingga
melibatkan si pemegang jabatan ke dalam seringnya komunikasi dengan sejumlah
besar pekerja lainnya. Sebaliknya, jabatan lainnya ditempatkan sedemikian rupa
sehingga terjadi sedikit komunikasi di antara pemegang jabatan dengan yang
lainnya. Dengan menggunakan skema organisasi lembaga tersebut, adalah mungkin
untuk menghitung jumlah langkah atau pertukaran pembicaraan yang
diperlukan guna menyampaikan informasi kepada jabatan yang diberikan dari
setiap posisi lain dalam jaringan kerja tersebut. Jumlah langkah bagi orang
atau jabatan tertentu disebut total jarak organisasi. Penambahan jarak
perseorangan bagi semua pegawai dalam organisasi dan membaginya dengan jumlah
pegawai akan menghasilkan jarak rata - rata organisasi (Average organizational
distance) bagi semua jabatan dalam struktur itu. Dengan membandingkan total
jarak organisasi seseorang dengan jarak rata - rata bagi seluruh struktur,
seseorang dapat menentukan setiap jarak relatif organisasi ( Relative
organizational distance ) pegawai. Para pegawai dengan jarak relatif organisasi
yang terkecil adalah yang paling pokok dalam struktur tersebut. Mereka
lebih banyak menerima informasi yang berhubungan dengan kerja di banding
pekerja pokok. Terhadap pekerja yang berpengetahuan, informasi adalah bahan
mentah untuk produksi. Karena pekerja yang lebih terpusat secara organisasi
seharusnya lebih produktif dibanding pekerja yang kurang terpusat.
6.
Komunikasi ( Communication )
Semua
pekerjaan dalam sebuah kelompok manusia dilakukan melalui dan karena komunikasi
antar pekerja. Komunikasi biasa diartikan sebagai pengiriman informasi dan
opini antar manusia. Diperlukan pendahuluan pesan oleh si pengirim dan persepsi
pesan yang sama oleh si penerima pesan. Kebanyakan ahli komunikasi percaya
bahwa penangkapan pesan tersebut merupakan aspek yang lebih kritis dari proses
dan usaha memperbaiki kualitas serta akurasi komunikasi sebaiknya dimulai
dengan mengajari manusia bagaimana mendengar secara bersungguh - sungguh dan
kritis terhadap semua aspek pesan yang dikirim. Adalah mungkin untuk melatih
pengirim pesan agar mengatur, mengulang, dan merangkum informasi sehingga
memaksimalkan pengertian oleh si penerima pesan. Pengirim pesan dapat
diajari memperkuat isi verbal setiap pesan dengan ekspresi yang sesuai
dan gerak isyarat untuk menekankan konsep kunci serta untuk mendapatkan masukan
dari si penerima pesan sebagai tanda atas keefektifan komunikasi.
·
Ciri-ciri organisasi :
a. Terdiri
atas sekelompok orang
b. Ada
kegiatan-kegiatan yang berbeda tetapi saling berkaitan
c. Tiap
anggota mempunyai sumbangan usaha
d. Adanya
kewenangan, koordinasi, dan pengawasan
e. Adanya
suatu tujuan
·
Prinsip-prinsip organisasi
a. Tujuan
yang jelas (clear objective)
b. Skala
hierarki(the scalar principle)
c. Kesatuan
komando/perintah(unity of command)
d. Pelimpahan
wewenang (delegation of authority)
e. Pertanggungjawaban
(responsibility)
f. Pembagian
kerja(division of works)
g. Rentang
kendali(span of control)
h. Fungsionalisasi(fungcionalization)
i. Fleksibilitas/kelenturan(flexibility)
j. Keseimbangan(balance)
k. Kepemimpian(leadership)
l. Pemisah
tugas(task separation)
2.3. Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan
struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga
lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur
perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur
organisasi.
2.4.
Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang
susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama
suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur
organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas
:
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling
sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu
organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta
spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
a. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu
tangan.
b. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan
langsung dengan bawahan.
c. Proses pengambilan keputusan cepat.
d. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat
segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
e. Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
a. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak
mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
b. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya
luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah
karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya
memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
a. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta
apapun tujuan perusahaan.
b. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai
akibat adaya staf ahli.
c. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat
ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
d. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak
saling mengenal.
b. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena
atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal
kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan komando berkurang.
d. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus
dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya
dapat dibedakan dengan jelas.
Kebaikannya :
a. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama
sehingga sering timbul konflik.
4. Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara
waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang
dalam dan terperinci.
b. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut
yang menghambat pelaksanaan tugas.
b. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena
faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
2.5.
Organisasi Formal dan Informal
Ragam arti organisasi banyak sekali seperti
organisasi statis, organisasi dinamis, organisasi formal, organisasi informal,
organisasi tunggal, organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional,
organisasi negara, organisasi internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa
saja yang akan dibahas di sini, yaitu :
Organisasi Statis :
Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi Dinamis :
Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema
organisasi, mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan
tanggung jawab.
Organisasi Formal :
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.
Organisasi Informal :
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak
dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan
bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
2.6. Struktur
organisasi Rumah Sakit di Indonesia
Struktur organisasi rumah sakit dan lembaga -
lembaga yang berkaitan dengan rumah sakit tidak dapat digambarkan secara
seragam. Tetapi beberapa hal tentang struktur organisasi tersebut dapat dipaparkan
sebagai berikut :
1.
Struktur organisasi Depkes RI
2.
Kaitan organisasi RSUD dengan Depkes RI dan
Depdagri
3.
Organisasi RS Swasta
4. RS Pemerintah
Struktur organisasi dan tata kerja RSU
pemerintah diatur dalam SK Menkes RI No. 134 / Menkes / SK / IV/ 78 tahun 1978
yang berlaku untuk RS Umum kelas A, B, dan C yang dapat digambarkan sebagai
berikut :
Rincian
tugas :
a. Direktur
rumah sakit mempunyai tugas : memimpin, mengawasi, dan mengkoordinasikan tugas - tugas rumah sakit sesuai dengan
peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Direktur rumah sakit dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh :
- Unsur
bantuan kepemimpinan : para wakil direktur
- Unsur
bantuan administrasi : kepala bagian sekretariat
- Unsur
bantuan pelaksanaan fungsional : para kepala bidang
- Unsur
bantuan pelaksanaan keuangan : bidang keuangan
- Unsur
bantuan fungsional : kepala unit pelaksana fungsional.
b. Bagian
sekretariat mempunyai tugas :
- Mempersiapkan
dan menyusun program laporan mengenai kegiatan semua satuan organisasi dalam lingkungan RS
- Melakukan
pengelolaan pegawai urusan ketata - usahaan
- Melakukan
ketata - usahaan penderita rawat inap
- Melaksanakan
pencatatan medis
c. Instalasi
Bertugas
sebagai penunjang UPF, yang meliputi :
- Farmasi
- Patologi
- Laboratorium
- Gizi
- Pemeliharaan
RS
- Kamar
jenasah
d. Unit
pelaksana fungsional
Melakukan
usaha pelayanan kesehatan :
- Promotif
- Preventif
- Kuratif
- Rehabilitatif
- Rujukan
e. Bidang
- bidang
Bidang
penunjang medis : mengkoordinasikan seluruh kebutuhan
- Unit
- unit :
·
Unit anestesi dan perawatan intensif .
·
Unit pelayanan darurat medis.
·
Unit radiologi.
·
Unit pelayanan rehabilitasi
- Instalasi
Bidang pelayanan medis : mengkoordinasikan
seluruh unit pelaksana fungsional yang langsung atau tidak langsung
memperlancar kegiatan pelayanan kegiatan pada UPF.
Bidang
pendidikan dan latihan mempunyai tugas :
1) Mengatur
dan mengkoordinasikan pendidikan dan latihan dokter, dokter ahli, dan
paramedis.
2) Melaksanakan
penataran medis dan paramedis dalam rangka sistem rujukan.
3) Melaksanakan
kegiatan perpustakaan
Bidang
keuangan mempunyai tugas :
1) Mempersiapkan
dan menyusun anggaran pendapatan dan belanja, pertanggung jawaban keuangan .
2) Melakukan
tata usaha keuangan, pengelolaan bendahara.
3) Pengelolaan
penerimaan, pembukuan penyetoran ke kas negara dan pertanggung jawaban keuangan
yang diperoleh dari pelayanan RS.
2.7.
Struktur Organisasi PPNI
1. Jenjang
organisasi
1.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPNI
2. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) PPNI
3. Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II (DPP II) PPNI
4. Komisariat PPNI (pengurus pada institusi dengan jumlah
anggota 25 orang)
2. Struktur
organisasi tingkat pusat
1.
Ketua umum
Ketua-ketua :
a. Pembinaan Organisasi
b. Pembinaan pendidikan dan latihan
c. Pembinaan pelayanan
d. Pembinaan IPTEK
e. Pembinaan kesejahteraan
2. Sekretaris Jenderal
Sekretaris
berjumlah 5 orang yang dibagi sesuai dengan pembidangan ketua-ketua dan
Departemen
a. Departemen organisasi, keanggotaan dan kaderisasi
b. Departemen pendidikan
c. Departemen pelatihan
d.Departemen pelayanan di RS
e. Departemen pelayanan di puskesmas
f. Departemen penelitian
g. Departemen hubungan luar negeri
h. Departemen kesejahteraan anggota
i.Departemen pembinaan yayasan
Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan
dipilih dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Daerah yang juga
diselenggarakan untuk :
1.Menyempurnakan
AD / ART
2.Perumusan program kerja
3. Pemilihan Pengurus
PPNI juga menyelenggarakan rapat pimpinan
(rapim) dan rapat pimpinan daerah (rapimda) setiap 2 tahun sekali dalam rangka
evaluasi dan penyempurnaan program kerja berikutnya. Selain itu, PPNI juga
mengadakan rapat bulanan atau harian sesuai dengan kebutuhan. Keanggotaan PPNI
biasanya terdiri dari tenaga perawat. Namun demikian terdapat juga anggota non
– perawat yang telah berjasa dibidang keperawatan dan mereka ini termasuk dalam
anggota luar biasa/kehormatan.
Sumber dana PPNI : uang
pangkal, iuran bulanan dan sumber-sumber lain yang sah.
3. Program kerja utama PPNI :
1. Pembinaan organisasi dan keanggotaan
2. Pengembangan dan pembinaan pendidikan
3. Pengembangan dan pembinaan serta pendidikan dan
latihan keperawatan
4. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di
rumah sakit
5. Pengembangan dan pembinaan pelayanan keperawatan di
puskesmas
6.Pembinaan dan Pengembangan IPTEK
7. Pembinaan dan Pengembangan kerja sama dengan profesi
lain dan organisasi keperawatan internasional
8. Pembinaan dan Pengembangan sumber daya/yayasan
9. Pembinaan dan Pengembangan kesejahteraan anggota
Antisipasi yang harus dilakukan PPNI dalam
rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang berkualitas
dan dalam rangka profesionalisasi keperawatan adalah dengan melakukan upaya
antara lain :
1.
Membenahi sistem pendidikan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat serta pelayanan kesehatan utama (PHC) dengan landasan yang kokoh
yang meliputi wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep
pendidikan keperawatan profesional yang berfokus pada penguasaan iptek
keperawatan
2.
Membenahi sistem pelayanan keperawatan. Upaya ini dapat dilakukan dengan selalu
berusaha memberikan asuhan keperawatan yang profesional dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Dalam rangka menopang keterlaksanaan asuhan
keperawatan profesional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk
itu diperlukan pengembangan kemauan tenaga keperawatan secara kualitatif dan
kuantitatif dan juga advokasi terhadap perawat.
3.
Membenahi kinerja PPNI. Dalam hal ini sangat mendesak untuk mengoptimalkan
peran dan fungsinya,sehingga mampu mengangkat citra keperawatan,menyusun
standar pelayanan/praktik keperawatan dan memelihara kesejahteraan anggota.
4.
Mendesiminasikan pengertian keperawatan profesional serta lingkup
peran,fungsi,tanggung jawab, dan kewenangan profesi keperawatan kepada
masyarakat luas dan para penyusun/pengambil kebijakan.
4. Kewajiban
Anggota PPNI
1. Menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan AD dan ART
organisasi.
2. Membayar uang pangkal dan uang iuran kecuali anggota
penghormatan
3. Mentaati dan menjalankan segala keputusan
4.Menghadiri rapat yang diadakan organisasi
5. Menyampaikan usul untuk mencapai tujuan yang
digariskan dalam program kerja
6.Memelihara kerukunan dalam organisasi secara konsekwen
7. Setiap anggota baru yang diterima menjadi anggota
membayar uang pangkal dan uang iuran
5. Hak
Anggota PPNI
1.
Semua anggota berhak mendapat pembelaan dan perlindungan dari organisasi dalam
hal yang benar dan adil dalam rangka tujuan organisasi
2.
Semua anggota berhak mendapat kesempatan dalam menambah dan mengambangkan ilmu
serta kecakapannya yang diadakan oleh organisasi
3. Semua anggota berhak menghadiri rapat, memberi usul
baik lisan maupun tulisan
4. Semua anggota kecuali anggota kehormatan yang
mempunyai hak untuk memilih dan dipilih sebagai pengurus dan dipilih sebagai
pengurus atau perawatan atau perwakilan organisasi
6. Tugas
pokok PPNI
1.
Bidang pembinaan organisasi
PPNI bertugas membina kelembagaan anggotanya
dan akder kepemimpinan
2.
Bidang pembinaan profesi
PPNI bertugas meningkatkan mutu pelayanan,
penghayatan dan pengamalan kode etik perawat, mengutamakan terbentuknya
peraturan perundang-undangan keperawatan serta mengembangkan ilmu dan teknologi
keperawatan
3.
Bidang kesejahteraan anggota
PPNI bertugas membina hubungan kerja sama
dengan organisasi dan lembaga lain didalam maupun diluar negeri
7. Keanggotaan
PPNI
Ada 2 keanggotaan PPNI, yaitu :
1. Anggota biasa
a. WNI, tidak terlibat organisasi terlarang.
b. Lulus bidang pendidikan keperawatan formal dan
disahkan oleh pemerintah
c. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan
organisasi
d. Penyatakan diri untuk menjadi anggota
2.
Anggota kehormatan
Syaratnya sama dengan anggota biasa yaitu
pada butir a, c, d, dan bukan berasal dari pendidikan perawatan tetapi elah
berjasa terhadap organisasi PPNI yang ditetapkan oleh DPP (dewan pimpinan
pusat)
Uraian tugas Jabatan dalam
Struktur Organisasi Keperawatan di Ruang Rawat Inap
Tugas dalam keperawatan di unit keperawatan ruangan
dapat diuraikan sebagai berikut:
I.
KEPALA RUANGAN
-
Operan pasien
-
Menghadiri rapat
-
Mengatur dan mengendalikan kegiatan organisasi.
-
Mengawasi dan melaksanakan program RS
-
Membimbing, melaksanakan, mengawasi dokumen medik
-
Membimbing, melaksanakan, mengawasi catatan Keperawatan.
-
Mengawasi dan menilai pelaksanaan Tim Keperawatan berdasarkan rencana perawat.
-
Mengawasi dan meneliti pemberian obat.
-
Menciptakan lingkungan ABCD
-
Merencanakan kebutuhan sarana
-
Memelihara hubungan yangt harmonis dengan bawahan dan institut RS yang terkait.
-
Mengawasi dan meneliti permintaan dan pemberian obat-obatan.
-
Mendampingi visite besar.
-
Mengadakan pertemuan berkala
-
Membuat DP3
-
Mengembangkan pengetahuan / keterampilan karyawan
-
Melaksanakan pengelolaan administrasi obat-obatan dan membuat laporan
-
Melaksanakan supervisi dan tugas pengamat
-
Mengatur cuti, izin, pindah keluar dan kenaikan pangkat.
-
Menyimpan data , kondite
-
Mendelegasikan sebagian tugas kepada Wakil I dan Wakil II.
-
Menunjang program pendidikan
-
Menunjang tugas koordinator siaga.
II.
TATA USAHA :
-
Melaksanakan pencatatan data lengkap px : masuk, pulang, meninggal.
-
Melaksanakan pengiriman laporan harian dan direktur.
-
Membuat bon makanan, laporan harian dan kapasitet.
-
Membantu buat macam-macam data Kepegawaian.
-
Membuat perincian.
III.
WAKIL I :
-
Operan pasien
-
Mewakili Kepala Ruangan
-
Membantu membimbing siswa/ mahasiswa
-
Melaksanakan program latihan/prosedur.
-
Membatu bawahan dalam menghadapi masalah dinas/pribadi
-
Menumbuhkan serta mempertahankan semangat kerja bagi karyawan.
-
Mengawasi dan membantu kelancaran pelaksanaan program medik
-
Menciptakan l;ingkungan ABCD.
-
Membuat dan melaksanakan Asuhan Keperawatan pada px.
-
Meneliti renpra dan catatan perawatan px.
-
Mengawasi dan meneliti pemberian obat-obatan dan makanan.
-
Bertanggung jawab dan membuat laporan pelaksnaan survailance Dalin.
-
Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan dan iklim kerjasama yang baik.
-
Mengembangkan potensi profesional diri sendiri/bawahan untuk meningkatkan mutu
pelayanan.
IV.
WAKIL II :
-
Operan pasien.
-
Mewakili Karu / Wakil I rapat.
-
Membantu :
Mencatat dan melaporkan ti ndakan /reaksi pasien pada catatan perawat.
Membimbing dan menghadapi masalah bawahan dalam pekerjaan / pribadi.
Administrasi, pengelolaan obat-obatan dan membuat laporan.
Membuat dan melaporkan Asuhan Keperawatan.
Membuat perencanaan pengadaan sarana.
Menulis permintaan sarana dan obat-obatan.
Melaporkan kerusakan alat/sarana
Melakukan iventarisasi sarana
Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan.
Menciptakan iklim kerjasama.
Menciptakan l;ingkungan ABCD
Mengatur cuti/Daftar Dinas.
Pembinaan karyawan.
V.
PERAWAT PELAKSANA :
-
Memberikan pelayanan langsung dengan proses Keperawatan disertai Sentuhan Kasih
Sayang (SKS) :
Membatu Karu dalam penatalaksanaan Ruangan secara Administrasi
Mempersiapkan pasien untuk tindakan dalam
menghadapi perwatan /pengobatan/diagnosis.
Mempertahankan keseimbangan kebutuhan
fisik, mental, social, dan spiritual.
Melatih pasien untuk menolong dirinya
sendiri, sesuai kemampuan.
Melaksanakan program medik.
- Mengatur dan menyiapkan alat :
Menciptakan dan memelihara hubungan baik,
antara perawat,pasien, keluarga, dokter dan team lain.
Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam,
dan hari libur.
Menciptakan dan memelihara kebersihan dan
keamanan.
Mendampingi dokter visite dan mencatat
program.
Ikut menunjang program RS Pendidikan.
Menghadiri pertemuan ilmiah.
Melaporkan keadaan pasien.
Membuat laporan harian.
Serah terima pasien.
Memberikan PKMRS.
VI.
PEKARYA KESEHATAN :
1. Perawatan Dasar tidak langsung :
Memelihara Ruangan, menyiapkan,
merapihkan dan membersihkan tempat tidur.
Menyiapkan larutan desinfektan, Mencuci
alat-alat dan mensterilkan.
Membersihkan ruangan, langit-langit,
ventilasi, dinding pintu, jendela, K.mandi/WC, spoel hock dan lingkungan.
Membersihkan alat berpolitur, bercat,
logam, kaca /jendela.
Melaksanakan tugas dapur, memelihara
alat-alat tenun.
2. Perawatan Dasar Langsung
:
Menmgukur S, N, RR, menolong BAB/BAK,
Lavament.
Menerima pasien baru, mencukur px
yang akan operasi.
Memelihara kebersihan mulut, memandikan,
merubah posisi.
Mnengantarkan konsul, memindahkan pasien,
menyuap pasien
3.
Perawatan Dasar yang berhubungan dengan pengobatan, pemeriksaan fisik,
penyuluhan, administrasi dasar Ruang Perawatan :
Membantu mengambil/menerima obat-obatan
dari farmasi.
Membantu menyiapkan/memberikan obat
minum pada pasien.
Membantu mengoleskan zalf, membalut luka,
memasang/membuka gips.
Mengatur, menyimpan, mencatat
penerimaan s/d penggunaan obat-obatan.
Pemeriksaan fisik :
Membantu menyiapkan
pesan-pesan/obat-obat, membereskan alat penmeriksaan laboratorium.
Membantu menyiapkan
alat-alat pemeriksaan, formulir, mengambil bahan pemeriksaan.
Penyuluhan :
Membantu menyiapkan TT,
peralatan pasien, pelaksanaan, penyuluhan sesuai pengetahuan, membereskan
alat-alat.
Administrasi dasar :
Membantu pencatatan
registrasi pasien, pelaporan (Medikal Record).
Membantu pelaksnaan
permintaan / penukaran barang iventaris sesuai jalur.
VII.
PEKARYA RUMAH TANGGA :
Perawatan dasar yang berhubungan dengan Perawat :
1. Melaksanakan
pekerjaan yang berhubungan dengan alat-alat tenun :
Mengambil hasil cucian,
menghitung jenis dan jumlahnya.
2. Mengambil /
menerima kebutuhan alat-alat ruangan :
Mengambil
barang-barang/alat-alat kelogistik dan tugas lain sesuai ruangan.
3. Memelihara
kebersihan diluar ruangan :
Menyapu, mengepel Galeray
depan/samping, memeriksa got/kebun
4. Tugas-tugas
lain :
Mengantar alat-alat yang
rusak untuk diperbaiki ke IPS.
Membantu mengangkat
alat-alat pasien (Contoh : Tempat Tidur).
5. Memelihara
kebersihan/keindahan Ruangan dan Lingkungan :
Membersihkan K. Mandi,
WC, Spoel hock, pintu dan jendela.
Membersihkan
langit-langit, menyapu, mengepel.
6. Melaksanakan
pekerjaan Dapur :
Mengambil, menyiapkan,
menghidangkan makanan sesuai diet.
Membersihkan dapur dan
alat-alatnya serta iventaris alat-alat dapur.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Ragam arti organisasi banyak sekali seperti
organisasi statis, organisasi dinamis, organisasi formal, organisasi informal,
organisasi tunggal, organisasi jamak, organisasi daerah, organisasi regional,
organisasi negara, organisasi internasional dan lain sebagainya.
Organisasi merupakan proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para
anggota untuk mencapai tujuan.
Struktur
organisasi rumah sakit dan lembaga - lembaga yang berkaitan dengan rumah sakit
tidak dapat digambarkan secara seragam.
3.2. Saran
·
Maka
untuk melengkapi manajemen keperawatan diperlukan perawat dengan sikap yang
selalu dilandasi oleh kaidah etik profesi dalam menyusun struktur dan
organisasi manajemen keperawatan.
·
Diharapkan kepada perawat untuk melakukan
perubahan menjadi lebih baik lagi untuk
melayani masyarakat melalui pelayanan kesehatan dll yang sifatnya menyeluruh
guna menciptakan perubahan perilaku dan lingkungannya dan dapat menerapkan kode
etik manajemen keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Gillies, D. A. ( 1989
). Nursing Management, A System Approach.WB Saunders
Company. Philadelphia.
Prayitno, Subur. ( 1997
). Dasar - dasar administrasi kesehatan masyarakat. Airlangga
University Press. Surabaya.
Prayitno, Subur. ( 2000
). Administrasi Rumah Sakit di Indonesia. FKUA. Surabaya.
Sullivan, E.J.et al. (
1990 ). Management and Leadership for Nurse Manager. Jones and
Barlett Publisher. Boston.
Swanburg, C Russel. (
2000 ). Pengantar Kepemimpinan dan Manjemen Untuk Perawat
Klinis. EGC. Jakarta.
Suarli, S. 2010. Manajemen
Keperawatan. Jakarta : Erlangga.
Kuncoro, Agus. 2010.
Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Numed.